Rabu, 18 Januari 2017

makalah konseling pada ibu hamil

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Konseling merupakan suatu bentuk komunikasi interpersonal khusus yaitu suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap klien meliputi fakta-fakta harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.Konseling adalah suatu hubungan timbal-balik antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) yang bersifat profesional baik secara individu atau kelompok, yang dirancang untuk membantu konseli mencapai perubahan yang berarti dalam kehidupan.
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya, kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan terampil memberikan pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.
B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana konsep konseling?
2.    Bagaimana konseling pada ibu hamil?
3.    Bagaimana contoh proses konseling pada ibu hamil?
C.  Tujuan Penulisan
1.    Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan.
2.      Tujuan khusus
a.    Untuk mengetahui konsep konseling:
b.    Untuk mengetahui konseling pada ibu hamil:
c.    Untuk mengetahui contoh proses konseling pada ibu hamil.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Konseling
1.    Pengertian
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi interaksi yang mendalam, dan usaha bersama bidan dengan pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan.
Konselor adalah orang yang memberi nasehat, memberi arahan kepada orang lain (klien) untuk memecahkan masalahnya. Sedangkan konseli adalah orang yang mencari (membutuhkan) advice atau nasehat.
2.    Tujuan konseling
a.    Mencapai kesehatan psikologi yang positif
b.    Memecahkan masalah meningkatkan efektifitas pribadi individu
c.    Membantu perubahan pada diri individu yang bersangkutan
d.   Membantu mengambil keputusan secara tepat dan cermat
e.    Adanya perubahan prilaku dari yang tidak menguntungkan menjadi menguntungkan.
3.    Hal-hal yang harus diperhatikan bidan
Hal-hal yang harus diperhatikan bidan sebagai konselor adalah:
a.    Membentuk kesiapan konseling.
Faktor yang mempengaruhi kesiapan konseling adalah motivasi memperoleh bantuan, pengetahuan klien tentang konseling, kecakapan intelektual, tingkat tilikan terhadap masalah dan harapan terhadap peran konselor.
1)    Hambatan dalam persiapan konseling adalah:
a)    Penolakan
b)   Situasi fisik
c)    Pengalaman konseling yang tidak menyenangkan
d)   Pemahaman konseling kurang
e)    Pendekatan kurang
f)    Iklim penerimaan pada konseling kurang.
2)    Penyiapan klien
a)    Orientasi pra konseling
b)   Teknik survey terhadap masalah klie
c)    Memberikan informasi pada klien
d)   Pembicaraan dengan berbagai topic
e)    Menghubungi sumber-sumber referal.
b.    Memperoleh informasi
Memperoleh Riwayat Kasus. Riwayat kasus merupakan kumpulan informasi ssistematis tentang kehidupan sekarang dan masa lalu. Riwayat kasus kebidanan, biasanya tercatat dalam rekam medis.
c.    Evaluasi psikodiagnostik
Psikodiagnostik meliputi pernyataan masalah klien, perkiraan sebab-sebab kesulitan (kemungkinan teknik konseling dan perkiraan hasil konseling).
4.    Teknik-teknik konseling
Teknik konseling ada 3 yaitu :
a.    Pendekatan authoritatian atau directive, pusat dari keberhasilan konseling adalah dari konselor.
b.    Pendekatan non-directive atau conseli centred, konseli diberikan kesempatan untuk memimpin proses konseling dan memecahkan masalah sendiri.
c.    Pendekatan edetic, konselor menggunakan cara yang baik sesuai dengan masalah konseli.
5.    Langkah-langkah konseling
Langkah-langkah konseling terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
a.    Pendahuluan (Langkah Awal)
Merupakan langkah penting dalam proses konseling kebidanan, keberhasilan langkah awal akan mempermudah langkah berikutnya dalam proses konseling kebidanan. Pada langkah awal tugas bidan sebagai seorang konselor adalah:
1)    Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri
2)    Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
3)    Menentukan alas an klien minta pertolongan
4)    Membina rasa percaya (trust), penerimaan dan melakukan komunikasi
5)    Membuat kontrak bersama
6)    Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien
7)    Mengidentifikasi masalah klien
8)    Merumuskan tujuan bersama klien
b.    Bagian Inti/ Pokok (Langkah Inti)
Bagian ini mencakup kegiatan mencari jalan keluar, memilih salah satu jalan keluar dan melaksanakan jalan keluar tersebut. Langkah ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas bidan pada langkah inti adalah sebagai berikut:
1)    Mengeksplorasi stressor yang tepat
2)    Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan pemakaian koping mekanisme yang konstruktif.
3)    Mengatasi penolakan perilaku mal adaptif.
4)    Memberikan beberapa alternatif yang dipilih klien.
5)    Merencanakan tindak lanjut dari alternative pilihan.
c.     Bagian Akhir (Langkah Akhir)
Merupakan kegaitan akhir dari konseling yang meliputi pengumpulan dari seluruh aspek kegiatan. Langkah ini merupakan langkah penutupan dari pertemuan dan penetapan untuk pertemuan berikutnya. Tugas bidan pada langkah akhir adalah:
1)    Menciptakan realitas perpisahan
2)    Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
3)    Saling mengeksplorasi perasaan, penolakan (kehilangan), sedih, marah dan perilaku lain.
4)    Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling
5)    Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
6.    Manfaat konseling
a.    Peningkatan kemampuan klien dalam upaya mengenal masalah, merumuskan alternatif pemecahan masalah, dan manilai hasil tindakan secara tepat dan cermat.
b.    Klien memiliki pengalaman dalam menghadapi masalah dan pelaksanaan pemecahan masalah kesehatan.
c.    Adanya kemandirian dalam pemecahan masalah.
B.       Konseling Pada Masa Antenatal atau Pada Ibu Hamil
Konseling yang diberikan oleh bidan pada trimester pertama dan kedua adalah pemberian informasi tentang perubahan yang terjadi pada perkembangan janin sesuai usia kehamilan, serta perubahan yang terjadi pada ibu sendiri dan pencegahannya. Konseling pada trimester ketiga berfokus pada intervensi yang diberikan pada klien adalah keadaan janin dalam rahim, posisi janin yang berkaitan dengan letak janin persiapan persalinan baik yang letak normal ataupun yang tidak normal didahului dengan penjelasan tanda persalinan normal dan resiko tinggi. Bidan juga memberikan informasi tentang tempat bersalin sesuia dengan kondisi normal dan patologis. Bidan juga memberi informasi tentang hal yang berkaitan dengan laktasi dan pemberian ASI.
Konseling pada masa antenatal pertama ditujukan pada ibu dengan kehamilan pertama, dalam hal itu budan perlu menginformasikan beberapa hal:
1.    Trimester I
a.    Perubahan fisiologis
Perubahan fisik yang dialami pada masa antenatal trimester pertama adalah:
1)   Mual yang dapat disertai muntah umumnya terjadi pada awal kehamilan dan reda pada kehamilan empat bulan. Keadaan ini paling mungkin merupakan reaksi sistemik terhadap peningkatan esterogen dan atau penurunan glukosa dalam darah.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk makan 6 x sehari dalam jumlah sedikit setiap hari.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk makan beberapa keping biskuit sebelum bangun tidur.
c)    Menganjurkan pada ibu menghindari makanan atau situasi yang memperburuk rasa mual.
2)   Hidung tersumbat dan epistaksis terjadi disebabkan edema masal akibat kenaikan kadar esterogen.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk banyak minum air hangat.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk meletakkan anduk hangat dan memijit didaerah sekitar hidung.
3)   Sering berkemih yang disebabkan uterus yang bertambah besar yang menekan kandung kemih, terlihat pada trimester pertama dan selanjutnya pada trimester ketiga.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk berkemih sekurang-kurangnya setiap dua jam.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk meningkatkan asupan cairan.
4)   Nyeri tekan pada payudara terjadi pada awal kehamilan dan berlangsung terus selama kehamilan karena perubahan hormonal.
Konseling :
Menganjurkan pada ibu untuk menggunakan BH yang menyokong dan tidak terlau menekan.
5)   Terjadi hiperpalisipasi, kemungkinan ini terjadi sebagai reaksi lokal terhadap pengaruh esterogen.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk menggunakan pembersih mulut.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk mengunyah permen karet atau mengisap permen yang keras.
6)   Leokorea (peningkatan keluaran vagina berwarna putih) berasal dari peningkatan aktivitas sel-sel epitel vagina saat mempersiapkan distensi selama proses kelahiran.
Konseling:
Menganjurkan pada ibu untuk menggunakan pakaian dalam dari katun dan tidak terlalu ketat serta mengganti setiap kali sehabis mandi.
7)   Sakit kepala karena tekanan emosi, ketegangan mata, pembengkakan vaskuler dan kongesti sinus akibat stimulasi hormonal.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk menghindari ketegangan mata.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk meletakkan kain lembab pada dahi.
c)    Menjelaskan pada ibu penyebab dari sakit kepala.
b.    Perubahan biologis
Perubahan psikologis pada ibu hamil bukan merupakan gangguan psikologis atau kejiwaan, tetapi merupakan bentuk perubahan fisiologis pada ibu hamil. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan fisik. Kecenderungan ibu hamil pada trimester pertama merasakan ketidaknyamanan, perasaan ingin marah, tidak menentu yang tidak diketahui penyebabnya.
2.    Trimester II
a.    Perubahan fisiologis
1)   Nyeri epigastrium yang disebabkan oleh regurgitasi isi lambung yang bersifat asam kedalam esofagus, bisa disebabkan ketengangan dan muntah pada trimester ketiga.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk makan sedikit tapi sering.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk menghindari makanan secara berlebihan dan makanan yang pedas, berlemak, dan gorengan.
2)   Edema mata kaki karena penurunan curah balik pada ekstermitas bagian bawah.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk meninggikan kaki saat istirahat dan jaringan berdiri terlalu lama.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk menghindari pakaian yang ketat pada setengah bagian badan.
3)   Varices vena karena sirkulasi yang buruk dan melemahnya dinding pembuluh darah.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk berjalan kaki dipagi hari secara teratur
b)   Menganjurkan pada ibu untuk tidak melipat kaki pada saat duduk.
c)    Menganjurkan pada ibu untuk menghindari pemakaian stoking dilutut tapi gunakan stoking penyokong.
4)   Hemoroid bisa terjadi karena tekanan uterus kehamilan pada spina yang mengganggu sirkulasi vena.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk banyak mengonsumsi sayur dan buah agar tidak terjadi konstipasi,
b)   Menganjurkan ibu untuk tidak mengedan yang berlebihan saat BAB.
5)   Konstipasi disebabkan oleh penurunan peristaltik usus dan pergeseran usus karena uterus hamil, tidak memadainya asupan cairan atau penggunaan suplemen besi.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untk mengkonsumsi sayur dan buah agar tidak terjadi konstipasi.
b)   Menganjurkan pada ibu tidak mengedan yang berlebihan saat BAB.
6)   Nyeri punggung akibat perubahan postur tubuh yang berhubungan dengan peningkatan lekuk vertebra lumbasakral pembesaran uterus.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk tidak mengangkat beban yang berat.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk tidak menggunakan sepatu hak yang tinggi.
7)   Keram kaki bisa disebabkan spasme otot grastoknemios, kemungkinan karena kalsium yang kurang memadai.
Konseling:
Mengajarkan pada ibu senam hamil.
8)   Berkunan-kunang karena perubahan hipertensi portural.
Konseling:
Menganjurkan pada ibu untuk berbaring kearah kiri pada saat istitahat.
9)   Nafas pendek terjadi karena tekanan yang dikeluarkan pada diafragma uterus yang membesar.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk mengatur posisi badan agar tidak susah bernafas.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk mneggunakan bantal di bawah kepala dan bahu.
10)     Uterus yang membesar mengakibatkan sulit tidur.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk minum minuman yang hangat dan bebas kafein.
b)   Mengajarkan teknik relaksasi pada ibu.
11)     Nyeri ligamentum uterus uteri akibat perengangan dan hipertropi ligamen ini seharusnya tidak keliru dengan nyeri persalinan.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk menghindari gerakan memuntir, berdiri dengan perlahan dan gunakan tangan untuk menyokong abdomen.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk membungkuk kedepan untuk membebaskan diri dari rasa tidak nyaman.
b.    Perubahan psikologis
Ibu sudah menenrima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya. Banyak ibu merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama. Pada trimester keduarelatif lebih bebas dari ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum menjadi suatu masalah, lubrikasi vagina lebih banyak dan hal yang menyebabkan kebingungan sudah surut, dia telah berganti dari mencari perhatian ibunya menjadi mencari perhatian pasangannya, semua faktor ini berperan pada meningkatnya libido dan kepuasan seks.
3.    Trimester III
a.    Perubahan fisiologis
1)   Sakit pada punggung, karena meningkatnya berat badan bayi dalam kandungan.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk memakai sepatu tumit rendah.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk menghindari mengangkat benda yang berat.
c)    Menganjurkan pada ibu untuk berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak.
d)   Menganjurkan pada ibu untuk minta pertolongan, untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga tak perlu membungkuk terlalu sering.
e)    Menganjurkan pada ibu untuk memakai kasur yang nyaman.
2)   Konstipasi, karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormon progesterone.
Konseling:
a)    Menganjurkan pada ibu untuk makan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak.
b)   Menganjurkan pada ibu untuk berolahraga.
3)   Masalah tidur, gerakan janin terutama di malam hari akan membuat sulit untuk dapat tidur nyenyak.
Konseling:
Menganjurkan pada ibu untuk  posisi tidur yang nyaman .
b.      Perubahan psikologis
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek, sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari pasangannya, disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil, terdapat perasaan mudah terluka (sensitif). Hasrat seksual tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen merupakan sebuah pengahalang. Posisi alternatif untuk hubungan seksual dan metode alternatif yang memberikan kepuasan seksual mungkin membantu atau malah menimbulkan perasaan bersalah jika ada ketidaknyamanan dalam berhubungan seksual. Bersikap terbuka dengan pasangan atau konsultasi dengnag bidan atau tenaga kesehatan lain adalah hal yang penting.
Peran bidan dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologi pada masa kehamilan:
a)    Menjelaskan bahwa apa yang dirasakan ibu adalah sesuatu yang normal.
b)   Mengungkapkan bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik.
c)    Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda kelahiran, tanda-tanda bahaya kehamilan.
d)   Mendiskusikan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu dan cara mengatasinya.
e)    Mendiskusikan tentang rencana persalinan.
C.      Contoh Proses Konseling pada Ibu Hamil
Klien        :Selamat pagi ibu bidan!
Bidan       :Selamat pagi juga, ada yang dapat saya bantu?
Klien        :Iya bu, saya sekarang dalam keadaan hamil 3 bulan, setiap hari saya       merasa mual dan ingin muntah tidak suka makan, rasanya badan saya tidak enak dan jengkel karena memakai pakaian menjadi tidak rapi.
Bidan       :Ibu, sudah hamil 3 bulan merasa mual dan ada kejengkelan terhadap perubahan fisik ibu?
Klien        :Ya bu.
Bidan       :Sudah berapa lama ibu menikah? dan apakah ibu sudah berkeinginan untuk mempunyai anak?
Klien        :Saya menikah sudah satu tahun dan memang ingin mempunyai anak.
Bidan       :Jadi ibu siap punya anak kan?
Klien        : Iya bu.
Bidan       :Sebentar ya Bu, Saya periksa tekanan darah ibu, permisi ya bu (sambil menggulung lengan baju ibu hamil). Bagaimana perasaan ibu dengan kehamilan ini (sambil mengukur tekanan darah ibu)?
Klien        :Senang sekali Ibu, apalagi ini adalah anak pertama saya (sambil tersenyum).
Bidan       :Pasti keluarga ibu juga senang ya bu, darah ibu normal.
Klien        : Berapa Ibu Bidan?   
Bidan       :120/80 mmHg.
Klien        :Jadi Ibu Bidan, bagaimana kehamilan saya ini?
Bidan       :Begini Bu, kehamilan ibu merupakan suatu proses dari pembuahan (konsepsi) sampai kelahiran janin biasanya 9 bulan 7 hari dan juga kehamilan Ibu merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses abnormal tetapi kondisi normal dapat menjadi abnormal.
Klien        :Bagaimana dengan kondisi umur kehamilan saya yang sekarang?
Bidan       :Pada umumnya ibu hamil pada kehamilan 3 bulan sepertinya ibu akan mengalami perubahan fisik seperti yang ibu katakan tadi, mual dan ingin muntah, nanti ibu juga enggan makan dan mengidam, dan juga ada perubahan pada payudara ibu, seperti payudara lebih besar dari biasanya, terasa penuh, berat, nyeri kalau ditekan dan areola hitam. Ibu juga akan merasa letih dan merasa ngantuk, dan akan sering BAK dan perut ibu akan terasa panas, dan perut ibu akan terasa kembung dan perih.
Klien        :Jadi, apakah hal-hal yang harus saya lakukan ibu bidan untuk membantu mengurangi masalah atau perubahan fisik yang saya alami?
Bidan       :Ada Bu. Kalau ibu mual muntah, ibu dapat mengkonsumsi seperti makan makanan kaya protein dan karbohidrat seperti nasi putih secukupnya, tetapi kalau ibu kurang selera makan nasi putih, ibu bisa menggantinya dengan makanan bubur beras, cracckers, dan juga ibu memakan daging-dagingan atau telur ayam dan ibu juga harus banyak minum, dan minuman yang mau ibu minum tergantung selera ibu, bisa sop, susu, koktail dan sebagainya yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah ibu. Tetapi kalau ibu merasa lebih mual dengan mengomsumsi cairan tadi, ibu bisa ganti dengan makanan padat dengan kandungan air yang lebih tinggi seperti buah, sayuran (selada, melon, jeruk). Dan ibu harus menghindari pandangan, aroma, dan rasa makanan yang membuat ibu merasa mual. Ibu bisa makan lebih sering meskipun belum merasa lapar karena bila lambung kosong, asam lambung akan menyebabkan iritasi. Menyikat gigi dengan pasta gigi yang tidak menyebabkan mual, setiap habis mual kumur dengan obat kumur yang tidak menyebabkan muntah, kalau ibu enggan makan, ibu perlu mengganti makanan dengan yang ibu sukai. Dan perubahan pada payudara ibu itu terjadi pada semua wanita hamil karena bertujuan menyiapkan ibu untuk memberi makan bayi ibu kelak bila lahir. Karena itu, ibu harus menggunakan bra yang menyokong payudara sehingga mengurangi kecendrungan mengendur. Bila ibu merasa letih, ibu perlu banyak beristirahat atau tidak banyak bekerja dan soal ibu yang sering BAK, itu wajar pada ibu hamil seperti ibu tapi ibu bisa mengurangi dengan cara memiringkan tubuh kedepan pada saat ibu BAK, dan juga ibu membatasi minum mulai pukul 4 sore. tetapi jangan melampaui batas kebutuhan ibu.
Klien        :Selain yang ibu jelaskan tadi, apakah masih ada yang harus saya perhatikan untuk menjaga kehamilan saya ini bu bidan?
Bidan       :(tersenyum), masih ada. Ibu harus menjaga kebersihan diri, istirahat yang cukup, bekerja jangan terlalu berat, melakukan perawatan payudara, jangan memakai pakaian yang terlalu ketat.
Klien        :Untuk apakah saya harus melakukan perawatan payudara, bu bidan?
Bidan       :Begini bu, sebagian besar wanita hamil puting susunya tidak menonjol, pada saat ibu tersebut telah melahirkan, bayinya susah minum ASI si ibu. Oleh sebab itu, harus dilakukan perawatan payudara agar puting susu ibu menonjol dan bisa mengeluarkan ASI nantinya.
Klien        :Seperti itu ya bu bidan.
Bidan       :Iyya bu. Jadi, untuk menjaga kehamilan ibu apa yang harus ibu lakukan?
Klien        :Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, harus menjaga kebersihan diri, istirahat yang cukup, bekerja tidak terlalu berat, melakukan perawatan payudara, tidak  memakai pakaian yang terlalu ketat.
Bidan       :Ya ibu harus menjaga kesehatan ya bu.
klien         :Ya bu.
Bidan       :Jadi untuk konseling selanjutnya jangan lupa ya bu kita lakukan pada tanggal 15 Januari.
Klien        :Ya bu, terima kasih ya bu bidan atas penjelasannya.
Bidan       :Sama-sama bu, semoga ibu sehat selalu.
Klien        :Ibu bidan saya akan melaksanakan nasehat-nasehat bu bidan,karena ini menyangkut kesehatan saya dan bayi saya .apapun akan saya lakukan untuk anak saya yang pertama ini.
Bidan       :Bagus bu, saya senang mendengarnya. ingat ya bu, ibu harus banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi.
Klien        :Baik bu bidan permisi ya.
Bidan       :Hati-hati bu.

















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
            Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.
Konseling yang diberikan oleh bidan pada trimester pertama dan kedua adalah pemberian informasi tentang perubahan yang terjadi pada perkembangan janin sesuai usia kehamilan, serta perubahan yang terjadi pada ibu sendiri dan pencegahannya. Konseling pada trimester ketiga berfokus pada intervensi yang diberikan pada klien adalah keadaan janin dalam rahim, posisi janin yang berkaitan dengan letak janin persiapan persalinan baik yang letak normal ataupun yang tidak normal didahului dengan penjelasan tanda persalinan normal dan resiko tinggi. Bidan juga memberikan informasi tentang tempat bersalin sesuia dengan kondisi normal dan patologis. Bidan juga memberi informasi tentang hal yang berkaitan dengan laktasi dan pemberian ASI.
B.  Saran
Sebagai  konselor atau bidan hendaknya selalu memberikan solusi atau informasi yang sesuai dengan kebutuhan konseli (klien) serta mampu membuat klien merasa dekat dengan kita dan percaya dengan kita  sehingga proses konseling dapat berjalan dengan baik. Karena dengan sikap demikian konseli atau klien dapat menceritakan semua unek-uneknya.











DAFTAR PUSTAKA
Farel, arvien. 2010.  Komunikasi Konseling Anc.
Winarni, Lastri. 2011 Materi Kebidanan.
Febrizal. 2010. Komunikasi dan Konseling dalam praktik kebidanan

1 komentar:

  1. What is Baccarat? | Welsh Welsh R&D & Board Game - Welsh
    Baccarat is kadangpintar a fast-paced game of strategy. It's played on all five-card 카지노 decks that allow the player to pick 바카라 and choose his cards. The goal is to pick

    BalasHapus