BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseling merupakan
suatu bentuk komunikasi interpersonal khusus yaitu suatu proses pemberian
bantuan yang dilakukan orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan
suatu masalah melalui pemahaman terhadap klien meliputi fakta-fakta harapan,
kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.Konseling adalah suatu hubungan
timbal-balik antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) yang bersifat
profesional baik secara individu atau kelompok, yang dirancang untuk membantu
konseli mencapai perubahan yang berarti dalam kehidupan.
Kehamilan
adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan
anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah
dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit
komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya, kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini
adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu
hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil
tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan
untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu
ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak
dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu.
Untuk itulah
tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal,
khususnya bidan harus mampu dan terampil memberikan pelayanan sesuai dengan
standart yang diterapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
konsep konseling?
2. Bagaimana
konseling pada ibu hamil?
3. Bagaimana
contoh proses konseling pada ibu hamil?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan
umum
Untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi Dalam Praktek Kebidanan.
2. Tujuan
khusus
a. Untuk
mengetahui konsep konseling:
b. Untuk
mengetahui konseling pada ibu hamil:
c. Untuk
mengetahui contoh proses konseling pada ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konseling
1. Pengertian
Konseling
adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dimana
konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones
(Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini
biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan
lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan
memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat
pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk
wawancara yang menuntut adanya komunikasi interaksi yang mendalam, dan usaha
bersama bidan dengan pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan
tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan.
Konselor adalah orang yang memberi nasehat, memberi
arahan kepada orang lain (klien) untuk memecahkan masalahnya. Sedangkan konseli
adalah orang yang mencari (membutuhkan) advice atau nasehat.
2. Tujuan
konseling
a.
Mencapai kesehatan psikologi yang
positif
b.
Memecahkan masalah meningkatkan
efektifitas pribadi individu
c.
Membantu perubahan pada diri individu
yang bersangkutan
d.
Membantu mengambil keputusan secara
tepat dan cermat
e.
Adanya perubahan prilaku dari yang
tidak menguntungkan menjadi menguntungkan.
3. Hal-hal
yang harus diperhatikan bidan
Hal-hal yang harus
diperhatikan bidan sebagai konselor adalah:
a.
Membentuk kesiapan konseling.
Faktor yang
mempengaruhi kesiapan konseling adalah motivasi memperoleh bantuan, pengetahuan
klien tentang konseling, kecakapan intelektual, tingkat tilikan terhadap
masalah dan harapan terhadap peran konselor.
1)
Hambatan dalam persiapan konseling
adalah:
a)
Penolakan
b)
Situasi fisik
c)
Pengalaman konseling yang tidak menyenangkan
d)
Pemahaman konseling kurang
e)
Pendekatan kurang
f)
Iklim penerimaan pada konseling
kurang.
2)
Penyiapan klien
a)
Orientasi pra konseling
b)
Teknik survey terhadap masalah klie
c)
Memberikan informasi pada klien
d)
Pembicaraan dengan berbagai topic
e)
Menghubungi sumber-sumber referal.
b.
Memperoleh informasi
Memperoleh Riwayat
Kasus. Riwayat kasus merupakan kumpulan informasi ssistematis tentang kehidupan
sekarang dan masa lalu. Riwayat kasus kebidanan, biasanya tercatat dalam rekam
medis.
c.
Evaluasi psikodiagnostik
Psikodiagnostik
meliputi pernyataan masalah klien, perkiraan sebab-sebab kesulitan (kemungkinan
teknik konseling dan perkiraan hasil konseling).
4. Teknik-teknik
konseling
Teknik konseling ada 3 yaitu :
a. Pendekatan authoritatian atau directive, pusat dari keberhasilan
konseling adalah dari konselor.
b. Pendekatan non-directive atau conseli centred, konseli diberikan
kesempatan untuk memimpin proses konseling dan memecahkan masalah sendiri.
c. Pendekatan edetic, konselor menggunakan cara yang baik sesuai dengan
masalah konseli.
5. Langkah-langkah
konseling
Langkah-langkah konseling terbagi
menjadi tiga bagian yaitu:
a.
Pendahuluan (Langkah Awal)
Merupakan langkah penting dalam proses konseling kebidanan, keberhasilan
langkah awal akan mempermudah langkah berikutnya dalam proses konseling
kebidanan. Pada langkah awal tugas bidan sebagai seorang konselor adalah:
1) Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri
2) Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
3) Menentukan alas an klien minta pertolongan
4) Membina rasa percaya (trust), penerimaan dan melakukan komunikasi
5) Membuat kontrak bersama
6) Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien
7) Mengidentifikasi masalah klien
8) Merumuskan tujuan bersama klien
b.
Bagian Inti/ Pokok (Langkah Inti)
Bagian ini mencakup kegiatan mencari jalan keluar,
memilih salah satu jalan keluar dan melaksanakan jalan keluar tersebut. Langkah
ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas bidan pada
langkah inti adalah sebagai berikut:
1)
Mengeksplorasi stressor yang tepat
2)
Mendukung perkembangan kesadaran diri
klien dan pemakaian koping mekanisme yang konstruktif.
3)
Mengatasi penolakan perilaku mal
adaptif.
4)
Memberikan beberapa alternatif yang
dipilih klien.
5)
Merencanakan tindak lanjut dari
alternative pilihan.
c.
Bagian Akhir (Langkah Akhir)
Merupakan kegaitan
akhir dari konseling yang meliputi pengumpulan dari seluruh aspek kegiatan.
Langkah ini merupakan langkah penutupan dari pertemuan dan penetapan untuk
pertemuan berikutnya. Tugas bidan pada langkah akhir adalah:
1)
Menciptakan realitas perpisahan
2)
Membicarakan proses terapi dan
pencapaian tujuan
3)
Saling mengeksplorasi perasaan,
penolakan (kehilangan), sedih, marah dan perilaku lain.
4)
Mengevaluasi kegiatan dan tujuan
konseling
5)
Apabila masih diperlukan, melakukan
rencana tindak lanjut dengan membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
6. Manfaat
konseling
a.
Peningkatan kemampuan klien dalam
upaya mengenal masalah, merumuskan alternatif pemecahan masalah, dan manilai
hasil tindakan secara tepat dan cermat.
b.
Klien memiliki pengalaman dalam
menghadapi masalah dan pelaksanaan pemecahan masalah kesehatan.
c.
Adanya kemandirian dalam pemecahan
masalah.
B.
Konseling
Pada Masa Antenatal atau Pada Ibu Hamil
Konseling yang
diberikan oleh bidan pada trimester pertama dan kedua adalah pemberian
informasi tentang perubahan yang terjadi pada perkembangan janin sesuai usia
kehamilan, serta perubahan yang terjadi pada ibu sendiri dan pencegahannya.
Konseling pada trimester ketiga berfokus pada intervensi yang diberikan pada
klien adalah keadaan janin dalam rahim, posisi janin yang berkaitan dengan
letak janin persiapan persalinan baik yang letak normal ataupun yang tidak
normal didahului dengan penjelasan tanda persalinan normal dan resiko tinggi.
Bidan juga memberikan informasi tentang tempat bersalin sesuia dengan kondisi
normal dan patologis. Bidan juga memberi informasi tentang hal yang berkaitan
dengan laktasi dan pemberian ASI.
Konseling pada masa
antenatal pertama ditujukan pada ibu dengan kehamilan pertama, dalam hal itu
budan perlu menginformasikan beberapa hal:
1. Trimester I
a.
Perubahan fisiologis
Perubahan fisik yang
dialami pada masa antenatal trimester pertama adalah:
1) Mual
yang dapat disertai muntah umumnya terjadi pada awal kehamilan dan reda pada
kehamilan empat bulan. Keadaan ini paling mungkin merupakan reaksi sistemik
terhadap peningkatan esterogen dan atau penurunan glukosa dalam darah.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk makan 6 x sehari dalam jumlah sedikit setiap hari.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk makan beberapa keping biskuit sebelum bangun tidur.
c) Menganjurkan
pada ibu menghindari makanan atau situasi yang memperburuk rasa mual.
2) Hidung
tersumbat dan epistaksis terjadi disebabkan edema masal akibat kenaikan kadar
esterogen.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk banyak minum air hangat.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk meletakkan anduk hangat dan memijit didaerah sekitar hidung.
3) Sering
berkemih yang disebabkan uterus yang bertambah besar yang menekan kandung
kemih, terlihat pada trimester pertama dan selanjutnya pada trimester ketiga.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk berkemih sekurang-kurangnya setiap dua jam.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk meningkatkan asupan cairan.
4) Nyeri
tekan pada payudara terjadi pada awal kehamilan dan berlangsung terus selama
kehamilan karena perubahan hormonal.
Konseling :
Menganjurkan pada ibu
untuk menggunakan BH yang menyokong dan tidak terlau menekan.
5) Terjadi
hiperpalisipasi, kemungkinan ini terjadi sebagai reaksi lokal terhadap pengaruh
esterogen.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk menggunakan pembersih mulut.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk mengunyah permen karet atau mengisap permen yang keras.
6) Leokorea
(peningkatan keluaran vagina berwarna putih) berasal dari peningkatan aktivitas
sel-sel epitel vagina saat mempersiapkan distensi selama proses kelahiran.
Konseling:
Menganjurkan pada ibu
untuk menggunakan pakaian dalam dari katun dan tidak terlalu ketat serta
mengganti setiap kali sehabis mandi.
7) Sakit
kepala karena tekanan emosi, ketegangan mata, pembengkakan vaskuler dan
kongesti sinus akibat stimulasi hormonal.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk menghindari ketegangan mata.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk meletakkan kain lembab pada dahi.
c) Menjelaskan
pada ibu penyebab dari sakit kepala.
b.
Perubahan biologis
Perubahan
psikologis pada ibu hamil bukan merupakan gangguan psikologis atau kejiwaan,
tetapi merupakan bentuk perubahan fisiologis pada ibu hamil. Hal ini disebabkan
karena adanya perubahan fisik. Kecenderungan ibu hamil pada trimester pertama
merasakan ketidaknyamanan, perasaan ingin marah, tidak menentu yang tidak
diketahui penyebabnya.
2. Trimester II
a. Perubahan
fisiologis
1) Nyeri
epigastrium yang disebabkan oleh regurgitasi isi lambung yang bersifat asam
kedalam esofagus, bisa disebabkan ketengangan dan muntah pada trimester ketiga.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk makan sedikit tapi sering.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk menghindari makanan secara berlebihan dan makanan yang pedas,
berlemak, dan gorengan.
2) Edema
mata kaki karena penurunan curah balik pada ekstermitas bagian bawah.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk meninggikan kaki saat istirahat dan jaringan berdiri terlalu
lama.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk menghindari pakaian yang ketat pada setengah bagian badan.
3) Varices
vena karena sirkulasi yang buruk dan melemahnya dinding pembuluh darah.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk berjalan kaki dipagi hari secara teratur
b) Menganjurkan
pada ibu untuk tidak melipat kaki pada saat duduk.
c) Menganjurkan
pada ibu untuk menghindari pemakaian stoking dilutut tapi gunakan stoking
penyokong.
4) Hemoroid
bisa terjadi karena tekanan uterus kehamilan pada spina yang mengganggu sirkulasi
vena.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk banyak mengonsumsi sayur dan buah agar tidak terjadi konstipasi,
b) Menganjurkan
ibu untuk tidak mengedan yang berlebihan saat BAB.
5) Konstipasi
disebabkan oleh penurunan peristaltik usus dan pergeseran usus karena uterus
hamil, tidak memadainya asupan cairan atau penggunaan suplemen besi.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untk mengkonsumsi sayur dan buah agar tidak terjadi konstipasi.
b) Menganjurkan
pada ibu tidak mengedan yang berlebihan saat BAB.
6) Nyeri
punggung akibat perubahan postur tubuh yang berhubungan dengan peningkatan
lekuk vertebra lumbasakral pembesaran uterus.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk tidak mengangkat beban yang berat.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk tidak menggunakan sepatu hak yang tinggi.
7) Keram
kaki bisa disebabkan spasme otot grastoknemios, kemungkinan karena kalsium yang
kurang memadai.
Konseling:
Mengajarkan pada ibu
senam hamil.
8) Berkunan-kunang
karena perubahan hipertensi portural.
Konseling:
Menganjurkan pada ibu
untuk berbaring kearah kiri pada saat istitahat.
9) Nafas
pendek terjadi karena tekanan yang dikeluarkan pada diafragma uterus yang
membesar.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk mengatur posisi badan agar tidak susah bernafas.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk mneggunakan bantal di bawah kepala dan bahu.
10) Uterus
yang membesar mengakibatkan sulit tidur.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk minum minuman yang hangat dan bebas kafein.
b) Mengajarkan
teknik relaksasi pada ibu.
11) Nyeri
ligamentum uterus uteri akibat perengangan dan hipertropi ligamen ini
seharusnya tidak keliru dengan nyeri persalinan.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk menghindari gerakan memuntir, berdiri dengan perlahan dan
gunakan tangan untuk menyokong abdomen.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk membungkuk kedepan untuk membebaskan diri dari rasa tidak
nyaman.
b. Perubahan
psikologis
Ibu
sudah menenrima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
bayinya. Banyak ibu merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakannya pada trimester pertama. Pada trimester keduarelatif
lebih bebas dari ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum menjadi suatu
masalah, lubrikasi vagina lebih banyak dan hal yang menyebabkan kebingungan
sudah surut, dia telah berganti dari mencari perhatian ibunya menjadi mencari
perhatian pasangannya, semua faktor ini berperan pada meningkatnya libido dan
kepuasan seks.
3. Trimester III
a.
Perubahan fisiologis
1) Sakit
pada punggung, karena meningkatnya berat badan bayi dalam kandungan.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk memakai sepatu tumit rendah.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk menghindari mengangkat benda yang berat.
c) Menganjurkan
pada ibu untuk berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak.
d) Menganjurkan
pada ibu untuk minta pertolongan, untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga
tak perlu membungkuk terlalu sering.
e) Menganjurkan
pada ibu untuk memakai kasur yang nyaman.
2) Konstipasi,
karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormon
progesterone.
Konseling:
a) Menganjurkan
pada ibu untuk makan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air
yang banyak.
b) Menganjurkan
pada ibu untuk berolahraga.
3) Masalah
tidur, gerakan janin terutama di malam hari akan membuat sulit untuk dapat
tidur nyenyak.
Konseling:
Menganjurkan pada
ibu untuk posisi tidur yang nyaman .
b.
Perubahan psikologis
Kebanyakan
ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda
apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya. Rasa tidak nyaman akibat
kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa
dirinya aneh dan jelek, sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari
pasangannya, disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan terpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil, terdapat
perasaan mudah terluka (sensitif). Hasrat seksual tidak setinggi pada trimester
kedua karena abdomen merupakan sebuah pengahalang. Posisi alternatif untuk
hubungan seksual dan metode alternatif yang memberikan kepuasan seksual mungkin
membantu atau malah menimbulkan perasaan bersalah jika ada ketidaknyamanan
dalam berhubungan seksual. Bersikap terbuka dengan pasangan atau konsultasi
dengnag bidan atau tenaga kesehatan lain adalah hal yang penting.
Peran
bidan dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologi pada masa kehamilan:
a) Menjelaskan
bahwa apa yang dirasakan ibu adalah sesuatu yang normal.
b) Mengungkapkan
bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik.
c) Menjelaskan
tentang kebutuhan nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda kelahiran, tanda-tanda
bahaya kehamilan.
d) Mendiskusikan
tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu dan cara mengatasinya.
e) Mendiskusikan
tentang rencana persalinan.
C.
Contoh
Proses Konseling pada Ibu Hamil
Klien :Selamat pagi ibu bidan!
Bidan :Selamat pagi juga, ada yang dapat saya
bantu?
Klien :Iya bu, saya sekarang dalam keadaan hamil
3 bulan, setiap hari saya merasa
mual dan ingin muntah tidak suka makan, rasanya badan saya
tidak enak dan jengkel karena memakai pakaian menjadi tidak rapi.
Bidan :Ibu, sudah hamil 3
bulan merasa mual dan ada kejengkelan terhadap perubahan fisik ibu?
Klien :Ya bu.
Bidan :Sudah berapa lama ibu
menikah? dan apakah ibu sudah berkeinginan untuk mempunyai anak?
Klien :Saya menikah sudah
satu tahun dan memang ingin mempunyai anak.
Bidan :Jadi ibu siap punya
anak kan?
Klien : Iya bu.
Bidan :Sebentar ya Bu, Saya
periksa tekanan darah ibu, permisi ya bu (sambil menggulung lengan baju ibu
hamil). Bagaimana perasaan ibu dengan kehamilan ini (sambil mengukur tekanan
darah ibu)?
Klien :Senang
sekali Ibu, apalagi ini adalah anak pertama saya (sambil tersenyum).
Bidan :Pasti
keluarga ibu juga senang ya bu, darah ibu normal.
Klien :
Berapa Ibu Bidan?
Bidan :120/80
mmHg.
Klien :Jadi
Ibu Bidan, bagaimana kehamilan saya ini?
Bidan :Begini
Bu, kehamilan ibu merupakan suatu proses dari pembuahan (konsepsi) sampai kelahiran
janin biasanya 9 bulan 7 hari dan juga kehamilan Ibu merupakan proses alamiah
(normal) dan bukan proses abnormal tetapi kondisi normal dapat menjadi
abnormal.
Klien :Bagaimana
dengan kondisi umur kehamilan saya yang sekarang?
Bidan :Pada
umumnya ibu hamil pada kehamilan 3 bulan sepertinya ibu akan mengalami
perubahan fisik seperti yang ibu katakan tadi, mual dan ingin muntah, nanti ibu
juga enggan makan dan mengidam, dan juga ada perubahan pada payudara ibu,
seperti payudara lebih besar dari biasanya, terasa penuh, berat, nyeri kalau
ditekan dan areola hitam. Ibu juga akan merasa letih dan merasa ngantuk, dan
akan sering BAK dan perut ibu akan terasa panas, dan perut ibu akan terasa
kembung dan perih.
Klien :Jadi,
apakah hal-hal yang harus saya lakukan ibu bidan untuk membantu mengurangi
masalah atau perubahan fisik yang saya alami?
Bidan :Ada
Bu. Kalau ibu mual muntah, ibu dapat mengkonsumsi seperti makan makanan kaya
protein dan karbohidrat seperti nasi putih secukupnya, tetapi kalau ibu kurang
selera makan nasi putih, ibu bisa menggantinya dengan makanan bubur beras,
cracckers, dan juga ibu memakan daging-dagingan atau telur ayam dan ibu juga
harus banyak minum, dan minuman yang mau ibu minum tergantung selera ibu, bisa
sop, susu, koktail dan sebagainya yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah
ibu. Tetapi kalau ibu merasa lebih mual dengan mengomsumsi cairan tadi, ibu
bisa ganti dengan makanan padat dengan kandungan air yang lebih tinggi seperti
buah, sayuran (selada, melon, jeruk). Dan ibu harus menghindari pandangan,
aroma, dan rasa makanan yang membuat ibu merasa mual. Ibu bisa makan lebih
sering meskipun belum merasa lapar karena bila lambung kosong, asam lambung
akan menyebabkan iritasi. Menyikat gigi dengan pasta gigi yang tidak
menyebabkan mual, setiap habis mual kumur dengan obat kumur yang tidak
menyebabkan muntah, kalau ibu enggan makan, ibu perlu mengganti makanan dengan
yang ibu sukai. Dan perubahan pada payudara ibu itu terjadi pada semua wanita
hamil karena bertujuan menyiapkan ibu untuk memberi makan bayi ibu kelak bila
lahir. Karena itu, ibu harus menggunakan bra yang menyokong payudara sehingga
mengurangi kecendrungan mengendur. Bila ibu merasa letih, ibu perlu banyak
beristirahat atau tidak banyak bekerja dan soal ibu yang sering BAK, itu wajar
pada ibu hamil seperti ibu tapi ibu bisa mengurangi dengan cara memiringkan
tubuh kedepan pada saat ibu BAK, dan juga ibu membatasi minum mulai pukul 4
sore. tetapi jangan melampaui batas kebutuhan ibu.
Klien :Selain
yang ibu jelaskan tadi, apakah masih ada yang harus saya perhatikan untuk
menjaga kehamilan saya ini bu bidan?
Bidan :(tersenyum),
masih ada. Ibu harus menjaga kebersihan diri, istirahat yang cukup, bekerja
jangan terlalu berat, melakukan perawatan payudara, jangan memakai pakaian yang
terlalu ketat.
Klien :Untuk
apakah saya harus melakukan perawatan payudara, bu bidan?
Bidan :Begini
bu, sebagian besar wanita hamil puting susunya tidak menonjol, pada saat ibu
tersebut telah melahirkan, bayinya susah minum ASI si ibu. Oleh sebab itu,
harus dilakukan perawatan payudara agar puting susu ibu menonjol dan bisa
mengeluarkan ASI nantinya.
Klien :Seperti
itu ya bu bidan.
Bidan :Iyya
bu. Jadi, untuk menjaga kehamilan ibu apa yang harus ibu lakukan?
Klien :Mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, harus menjaga kebersihan diri, istirahat yang
cukup, bekerja tidak terlalu berat, melakukan perawatan payudara, tidak memakai pakaian yang terlalu ketat.
Bidan :Ya ibu harus menjaga
kesehatan ya bu.
klien :Ya bu.
Bidan :Jadi untuk konseling
selanjutnya jangan lupa ya bu kita lakukan pada tanggal 15 Januari.
Klien :Ya bu, terima kasih ya
bu bidan atas penjelasannya.
Bidan :Sama-sama bu, semoga
ibu sehat selalu.
Klien :Ibu bidan saya akan
melaksanakan nasehat-nasehat bu bidan,karena ini menyangkut kesehatan saya dan
bayi saya .apapun akan saya lakukan untuk anak saya yang pertama ini.
Bidan :Bagus bu, saya senang
mendengarnya. ingat ya bu, ibu harus banyak istirahat dan makan makanan yang
bergizi.
Klien :Baik bu bidan permisi
ya.
Bidan :Hati-hati bu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konseling adalah hubungan pribadi
yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dimana konselor melalui
hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan
situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri,
keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia
ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan
pribadi maupun masyarakat.
Konseling yang
diberikan oleh bidan pada trimester pertama dan kedua adalah pemberian
informasi tentang perubahan yang terjadi pada perkembangan janin sesuai usia
kehamilan, serta perubahan yang terjadi pada ibu sendiri dan pencegahannya.
Konseling pada trimester ketiga berfokus pada intervensi yang diberikan pada
klien adalah keadaan janin dalam rahim, posisi janin yang berkaitan dengan
letak janin persiapan persalinan baik yang letak normal ataupun yang tidak
normal didahului dengan penjelasan tanda persalinan normal dan resiko tinggi. Bidan
juga memberikan informasi tentang tempat bersalin sesuia dengan kondisi normal
dan patologis. Bidan juga memberi informasi tentang hal yang berkaitan dengan
laktasi dan pemberian ASI.
B.
Saran
Sebagai konselor atau bidan hendaknya selalu
memberikan solusi atau informasi yang sesuai dengan kebutuhan konseli (klien)
serta mampu membuat klien merasa dekat dengan kita dan percaya dengan kita sehingga proses konseling dapat berjalan dengan
baik. Karena dengan sikap demikian konseli atau klien dapat menceritakan semua
unek-uneknya.
DAFTAR PUSTAKA
Farel, arvien. 2010. Komunikasi
Konseling Anc.
Winarni, Lastri. 2011
Materi Kebidanan.
Febrizal. 2010. Komunikasi dan Konseling dalam
praktik kebidanan
What is Baccarat? | Welsh Welsh R&D & Board Game - Welsh
BalasHapusBaccarat is kadangpintar a fast-paced game of strategy. It's played on all five-card 카지노 decks that allow the player to pick 바카라 and choose his cards. The goal is to pick